Artikel
Kehidupan antar umat beragama dalam bingkai penerapan Syari'at Islam di Banda Aceh :
Dalam sejarahnya setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, masyarakat Aceh pernah meminta kepada pemerintah RI agar di propinsi ini diberlakukan syari'at Islam. Permintaan ini diwujudkan masyarakat Aceh dalam salah satu unsur butir tuntutan dari peristiwa pemberontakan DI/TII yang dipimpin oleh Tgk. Muhammad Daud Beureueh [Syamsuddin,1990]. Setelah beberapa lama pemberontakan ini berlangsung, untuk merespon serta mengakhiri pemberontakan DI/TII ini, maka padatahun 1959 pemerintah mengeluarkan Surat Keputusan Perdana Menteri RI No. 1/Missi/1959 yang memberikan kepada propinsi Aceh sebagai sebuah propinsi Istimewa dalam tiga bidang, yaitu agama, peradatan, dan pendidikan. Sayangnya, keputusan tentang keistimewaan Aceh tidak dapat berjalan dengan baik yang kemudian melahirkan hal-hal yang tidak sejalan dengan aspirasi Daerah. Pada tahun 1976 daerah Aceh kembali bergolak dengan munculnya gerakan pemberontakan Hasan Tiro dan selanjutnya dikenal dengan nama Gerakan Aceh Merdeka [GAM]...yo.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain