Artikel
Metologi penafsiran al Qur'an kontemporer : telaah atas pemikiran Nasr Hamid Abu Zayd dan Mohammed Arkoun /
Stagnasi pemikiran yang dialami oleh umat Islam saat ini, salah satu faktor penyebabnya adalah sulitnya mendialogkan realitas teks-teks keagamaan yang mereka warisi dengan realitas kehidupan yang mereka hadapi. Hal inilah yang mendorong para sarjana Muslim kontemporer melakukan perenungan kembali khazanah intelektual yang mereka warisi dari ulama-ulama klasik [at turas]. Dalam proses perenungan dan pembacaan ulang atas at turas itu, di Barat berkembang dengan pesat metode pemahaman teks yang disebut hermenutika. Metode ini pun lalu menarik perhatian para sarjana Muslim kontemporer untuk diaplikasikan dalam membaca, memahami dan menafsirkan at turas. Tulisan ini mengungkap dua sosok yang cukup banyak mendapat sorotan, yaitu Nasr Hamid Abu Zayd dan Muhammed Arkoun.ifa.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain