Skripsi
Adat al Istitsna' Illa" fi Saurah Ali 'Imran: Dirasah nahwiyah/ Khoirul Fikriyah; Abu Darda'"
ABSTRAK rn -Imron rnA rnAl-Qur'an adalah kitab suci yang diturunkan oleh Allah SWT kepada nabi Muhammad rnSAW. Bagi umat Islam, keberadaan al-Qur'an mempunyai kedudukan yang sangat sentral. rnMengenal al-Qur'an dari segi Nahwunya merupakan fenomena yang menarik, karena melalui rnilmu Nahwu seseorang akan terbantu dalam memahami al-Qur'an. Membaca al-Qur'an tanpa rnmenggunakan kaidah Nahwu akan berakibat rancu terhadap makna yang dimaksud. Orang yang rntidak mempunyai kemampuan dalam ilmu Nahwu, akan kesulitan ketika membaca dan rnmemahami al-Qur'an. Oleh karena itu, mengenal al-Qur'an dari segi Nahwunya menjadi sangat rnpenting, karena dengan Nahwu dapat diketahui benar dan salahnya sebuah kalimat. rnDengan ilmu Nahwu itu penulis tertarik untuk mengkaji adat (alat) istisna` yang rnterkhusus dengan yang terdapat pada surat ali imron dari segi pembagiannya, hokum-rnhukumnya, serta faedah maknanya, dan juga berapa jumlah istisna` yang terdapat pada surat rntersebut. rnSkripsi ini bermaksud untuk : rn1. Mengetahui pembagian serta hukum-hukum istisna` yang terdapat pada surat rnAli Imron. rn2. Mengetahui faidah-faidah (makna-makna) istisna` yang terdapat pada surat Ali rnImron. rn3. Mengetahui berapa banyak jumlah istisna` yang terdapat pada surat Ali Imron. rnPada penelitian ini, penulis mencari, memetakan, dan menganalisis ayat-ayat surat Ali rnImron yaitu terdapat istisna` nya. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rnpendekatan analisis isi, adapun metode yang digunakan adalah metode deskriptif analitik. rnPengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan cara studi literatur / studi rnkepustakaan terhadap ayat-ayat surat Ali Imron. rnAdapun referensi utama yang digunakan adalah al-Qur'an al-Karim, kitab---kitab tentang Nahwu dan Shorof, misalnya al--rnAqil li alfiyah Ibnu Malik, Jami' al-Durus al-'Arabiyah, al-Qawa'id al-Asasiyah li al-Lughah al-rn'Arabiyah, as--Lisan fi as-Shorfi wa an-Nahwi wa al-Bayan, rndan lain-lain. Dan untuk menganalisis maknanya, penulis menggunakan beberapa kamus dan tafsir, diantaranya; kamus al-Munjid fi al--Munawwir, Mufradat Gharib rnal--Munir, Shafwat at-Tafasir, al-Kasyaf, dan lain-lain. rnSetelah melakukan analisis, penulis menemukan pembagian istisna` dalam surat Ali rnImron sebanyak 3 bagian, yaitu : rn1. yang terdapat pada 3 tempat, yang satu pada muttasil mujab rn(tidak didahului nafi), dan yang dua pada muttasil nafï (didahului nafi) rn2. yang terdapat pada satu tempat, yaitu munqoti` ghoiru rnmujab. Sedang yang munqoti` mujab tidak ditemukan. rn3. yang terdapat pada 24 tempat. Sehingga bisa disimpulkan rnbahwa jumlah istisnak dalam surat Ali imron 28 tempat. rnSedangkan tentang faidah maknanya sesuai pembagian istisna` juga ada 3 faedah maknanya, berfaedah makna tahsis {mengkhususkan} berfaedah istidrok {mengklarifikasi}dan berfaedah haser(meringkas}. Implikasi dari penelitian ini bagi pengajaran Nahwu adalah sebagai masukan mahasiswa dan pendidik untuk lebih memahami Nahwu khususnya bab istisna` agar tidak salah dalam rnmempelajari dan memahami al-Qur'an.
A-2013/BSA/100 | Perpustakaan A. Yani | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain