Skripsi
Resiliensi mantan narapidana
Abstarc: being a former convict is an option that is great for in the select, rnbut being a former convict risk is the responsibility of the mistakes that we rndid earlier, in general there are many communities which have a negative rnview of the figure of the former inmates (prisoners). Inmates by society is rnconsidered a trouble maker or makers of the unrest that always unsettling rnsociety so that people doing the rejection and wary. The attitude of rnrejection of society make inmates have difficulty in doing resocialization in rnthe community. Not to mention those who are ex-convict who had married rnand had a child, they have to feed their wives and children that it took rnwork, but how could they work?, they are on the decline in the community rnand a lot of them also identified difficulties make SKCK to terms of rnemployment, so that it can describe that they will have trouble, However, a rnState of being an ex-convict does not by itself mean unhappy rncircumstances also. There is also which can rise up and accept her and be rnable to run a good life, a person like this is what we call as individuals rnwho resilien. The purpose of this research is to know how the community rnviews against an ex-convict, Discover how an ex-convict living the life of rntheir new communities, knowing the resiliency of an ex-convict. The rnmethod used in this research was qualitative research with life history rntypes, After research carried out so it can be conclude that in General, the rnsubject experienced a resiliency in his life after the events being an ex-rnconvict. rnrnAbstark: Menjadi seorang mantan narapidana apakah merupakan pilihan rnyang sangat menyenangkan untuk di pilih, tetapi menjadi seorang mantan rnnarapidana merupakan resiko tanggung jawab dari kesalahan yang kita rnlakukan sebelumnya, Pada umumnya masyarakat masih banyak yang rnmempunyai pandangan negatif terhadap sosok mantan narapidana (napi). rnNarapidana oleh masyarakat dianggap sebagai trouble maker atau rnpembuat kerusuhan yang selalu meresahkan masyarakat sehingga rnmasyarakat melakukan penolakan dan mewaspadainya. Sikap penolakan rnmasyarakat membuat narapidana mengalami kesulitan dalam melakukan rnresosialisasi di masyarakat. Belum lagi mereka yang mantan narapidana rnyang sudah berkeluarga dan mempunyai seorang anak, mereka harus rnmenafkahi istri dan anak mereka sehingga butuh bekerja, tapi bagaimana rnmereka bisa bekerja ?, mereka di tolak di masyarakat dan banyak mereka rnjuga pasti kesulitan membuat SKCK untuk syarat kerja, sehingga bisa rngambarkan bahwa mereka akan mengalami kesulitan, walau begitu rnkeadaan menjadi seorang mantan narapidana tidak dengan sendirinya rnberarti juga keadaan tidak bahagia. Ada juga yang dapat bangkit dan rnmenerima keadaan dirinya dan dapat menjalankan kehidupan yang baik, rnorang seperti inilah yang di sebut sebagai individu yang resilien. Tujuan rndalam penelitian ini adalah Mengetahui bagaimana pandangan rnmasyarakat terhadap seorang mantan narapidana, Mengatahui rnbagaimana seorang mantan narapidana menjalani kehidupan baru rnmereka di tengah masyarakat, Mengetahui resiliensi seorang mantan rnnarapidana. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah rnkualitatif dengan jenis penelitian life history, Setelah dilakukan penelitian rnmaka dapat di simpulkan bahwa secara umum subjek tersebut mengalami rnresiliensi dalam hidupnya setelah peristiwa menjadi seorang mantan rnnarapidana. rnrnrn
D-2013/PSI/094 | Perpustakaan A. Yani | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain