Skripsi
Peningkatan prestasi belajar IPA materi gaya melalui model pembelajaran kooperatif tipe artikulasi pada siswa kelas IV MI Liwa’ul Islam Kedungsoko Mantup Lamonagan
Berdasarkan observasi ditemukan peneliti, bahwa di MI Liwa’ul Islam Kedungsoko Mantup Lamonagan, selama ini metode yang digunakan dalam pembelajaran IPA adalah ceramah, tanya jawab, diskusi dan praktek. Metodeceramah masih menjadi pilihan dalam penyampaian materi, sehingga siswa cenderung bosan, dan kurang bersemangat untuk belajar. Adapun tujuan dari peneliti ini adalah : 1) Untuk mengetahui penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Artikulasi pada siswa Kelas IV MI Liwa’ul Islam Kedungsoko Mantup Lamongan Tahun Pelajaran 2012/2013. 2) Untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar IPA melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Artikulasi pada siswa Kelas IV MI Liwa’ul Islam Kedungsoko Mantup Lamongan Tahun Pelajaran 2012/2013.rnPenelitian inimenggunakanmetodePenelitian Tindakan Kelas (PTK) denganmenggunakan data kualitatifdankuantitatifuntyukmengetahuipeningkatanprestasibelajardalam IPA Materi Gaya melalui Model PembelajaranKooperatifTipeArtikulasi. Penelitianinidilaksanakandalamduasiklus meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.SubyekdalampenelitianiniadalahpesertadidikkelasIV MI Liwa’ul Islam KedungsokoMantupLamongan yang berjumlah 18 anak.Dalampengumpulan data penulismenggunakanteknikwawancara, observasi, tes, dokumentasi.rnDari hasil penelitiandapatdismpulakan bahwa pertama, Penerapan model pembelajaran Artikulasi berjalan dengan baik melalui perbaikan-perbaikan pada tiap siklus. Hal ini ditunjukkan dengan peningkatan aktivitas guru dan siswa dalam proses belajar mengajar dari setiap siklus.Kedua, dengan menggunakan model pembelajaran Artikulasi dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV pada materi gaya mata pelajaran IPA, hal ini terbukti berdasarkan hasil belajar yang dicapai siswa pada materi gaya sangat baik. Dimana adanya peningkatan ketuntasan belajar siswa (dapat dilihat dari hasil nilai rata – rata kelasnya) dari siklus I yaitu 70,56 meningkat menjadi 80,22 pada siklus II. Selain itu prosentase ketuntasannya pun meningkat dari 38,89% di siklus I menjadi 88,89% di siklus II. rn
T-2013/PGMI/098 | Perpustakaan A. Yani | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain