Skripsi
Peningkatan motivasi belajar ilmu pengetahuan alam dengan strategi pembelajaran group to group exchange pada siswa kelas V di MINU Waru I Kureksari Sidoarjo
Mata pelajaran IPA merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib diujikan dalam ujian nasional. Akan tetapi, di lihat dari hasil nilai siswa yang mendapatkan nilai yang kurang maksimal yang disebabkan kurangnya motivasi guru dalam memberikan strategi/metode selama proses pembelajaran di kelas sehingga siswa cenderung kurang aktif atau malas dalam belajar di kelas dan diharapkan setelah menggunakan strategi pembelajaran Group to Group Exchange nilai siswa akan lebih baik.rnAdapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah: 1) Bagaimana motivasi belajar siswa sebelum menggunakan strategi pembelajaran Group to Group Exchange pada siswa kelas V di MINU WARU I Kureksari Sidoarjo 2) Bagaimana pelaksanaan dan peningkatan motivasi belajar IPA siswa kelas V di MINU Waru I Kureksari Sidoarjo melalui strategi pembelajaran Group to Group Exchange? Tujuan penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui motivasi belajar siswa sebelum menggunakan strategi pembelajaran Group to Group Exchange. 2) Untuk mengetahui pelaksanaan dan peningkatan strategi pembelajaran Group to Group Exchange pada mata pelajaran IPA dalam meningkatkan motivasi belajar siswa kelas V di MINU Waru I Kureksari Sidoarjo. rn Penelitian ini dilaksanakan di MINU Waru I Kureksari Sidoarjo pada Kelas V yang berjumlah 27 siswa. Penelitian ini termasuk jenis PTK menggunakan model Kemmis & Mc Taggart yang terdiri dari empat langkah, yakni perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, angket, post test dan dokumentasi. Data tes hasil belajar siswa dianalisis berdasarkan persentase KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) 75.rn Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar siswa Pra siklus dengan rata-rata 14,6 dengan persentase 48,6%, siklus I rata-rata 18,3 dengan persentase 61%, sedangkan pada siklus II rata-ratanya 24,5 dengan persentase 81,6%.rnPada hasil aktivitas guru juga mengalami peningkatan pada siklus I cukup baik dengan persentase 75%, sedangkan siklus II menjadi baik dengan persentase 94,4%. Pada aktivitas siswa mengalami peningkatan pada siklus I dengan persentase 67,5% pada siklus II dengan persentase 87,5%. Sedangkan untuk mengukur tingkat prestasi belajar siswa dilihat perhitungan persentase ketuntasan klasikal dari pra siklus 18%, siklus I ke siklus II sebesar 55% menjadi 77%.rn
T-2013/PGMI/017 | Perpustakaan A. Yani | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain