Skripsi
Implementasi pelatihan keterampilan hidup (life skills) dalam kelompok mata pelajaran produktif Jurusan Teknik Kendaraan Ringan di SMK Antartika Surabaya
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah lembaga pendidikan formal yang mengarahkan siswanya dalam satu keterampilan atau keahlian. Dimana ada kegiatan magang (praktik kerja) dan pelatihan (training) bagi anak didik untuk memperoleh pendidikan dan pelatihan di balai latihan kerja dan di dunia industri agar mereka memperoleh pengalaman bekerja sesuai dengan bidang rnyang ditekuninya. Oleh karena itu, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Antartika Surabaya salah satu sekolah kejuruan yang ada di kota Surabaya menerapkan pelatihan keterampilan dengan memahami segala bentuk kebutuhan dan tantangan masa depan yang membutuhkan sumber daya manusia yang memiliki keterampilan, menyiapkan siswa berkualitas memiliki keterampilan hidup yang berkaitan erat dengan dunia kerja atau industri serta memiliki kemandirian. Dari uraian rntersebut penulis mengambil tiga rumusan masalah antara lain: Apa bentuk pelatihan keterampilan hidup (life skills) dalam kelompok mata pelajaran produktif jurusan Teknik Kendaraan Ringan (TKR) di SMK Antartika Surabaya? Bagaimana implementasi pelatihan keterampilan hidup (life skills) jurusan TKR di SMK Antartika Surabaya? Apa saja faktor pendukung dan penghambat rnimplementasi pelatihan keterampilan hidup (life skills) dalam kelompok mata pelajaran produktif khususnya jurusan Teknik Kendaraan Ringan (TKR) di SMK Antartika Surabaya? Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif. Tujuan penelitian ini untuk menggambarkan realitas sebenarnya sesuai dengan fenomena yang ada secara mendalam, rinci, dan tuntas. Hasil yang didapat adalah bentuk pelatihan yaitu pelatihan keterampilan hidup (life skills) dengan lembaga pelatihan yang bekerjasama dengan sekolah, dan ditunjang dengan praktikum siswa, Pendidikan Sistem Ganda (PSG) atau prakerin, implementasi pelatihan keterampilan hidup (life skills) dalam kelompok mata pelajaran produktif jurusan teknik kendaraan ringan sudah cukup baik dari segi persiapan pelatihan keterampilan meliputi: Sekolah mengadakan kerja sama dengan lembaga pelatihan yaitu pendatanganan MoU, sekolah bersama lembaga menentukan tanggal, tempat pelaksanaan, menentukan banyaknya siswa yang dibutuhkan dalam pelatihan keterampilan. Faktor pendukung pelatihan ketarampilan ini sarana prasarana yang ada di bengkel secara umum sudah mendukung pembelajaran khususnya mata pelajaran produktif jurusan TKR, rnpelatihnya menguasai bidang dan sesuai dengan kompetensinya, rata-rata siswa mempunyai intelegensi yang cukup tinggi, sehingga akan mempermudah implementasi pelatihan keterampilan hidup (life skills), adanya kerjasama yang baik antara pihak sekolah dengan beberapa industri dan lembaga pelatihan keterampilan siswa, adanya bantuan dari pemerintah berupa BOMM diwujudkan berupa bahan habis seperti penyediaan bensin dan antusias semangat siswa dalam mengikuti pelatihan. Faktor penghambat pelatihan keterampilan tempat pelatihan yang kurang luas, belum memiliki alat peraga mobil, terbatasnya bahan ajar seperti buku mata pelajaran produktif.
T-2013/KI/027 | Perpustakaan A. Yani | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain