Skripsi
Pembelajaran al-Qur’an dengan metode Iqro’ pada siswa tunarungu di sekolah dasar luar biasa (SDLB) Siswa Budhi Gayungan Surabaya
Latar belakang penelitian ini adalah bahwa anak tunarungu sebagai anak yang memiliki kekurangsempurnaan fisik pada dasarnya memiliki kesempatan yang sama dengan anak normal termasuk di dalamnya dalam pembelajaran Al-Qur’an. Ada metode khusus yang diterapkan untuk pembelajaran Al-Qur’an dengan menggunakan metode iqro’ di SDLB Siswa Budhi Gayungan, yang menjadi permasalahan penelitian ini adalah apa saja metode yang digunakan, bagaimana evaluasi serta hasilnya dan apa saja faktor pendukung dan hambatan serta usaha pemecahanya dalam proses pembelajaran Al-Qur’an terhadap siswa tunarungu di SDLB Siswa Budhi Gayungan. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan tentang penerapan metode dan evaluasi, serta usaha pemecahanya dalam menghadapi hambatan dalam proses pembelajaran Al-Qur’an dengan menggunakan metode iqro’ di SDLB Siswa Budhi Gayungan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan dan sumbangan pemikiran dalam pengembangan keilmuan Pendidikan Agama Islam di IAIN Sunan Ampel Surabaya dalam hal kompetensi guru khususnya yang mengampu/mengajar di SLB.rnPenelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar SDLB Siswa Budhi Gayungan Surabaya. Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan pengamatan, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan memberikan makna terhadap data yang berhasil dikumpulkan, dan dari makna itulah ditarik kesimpulan. Pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan mengadakan triangulasi dengan dua modus, yaitu dengan menggunakan sumber ganda dan metode ganda.rnHasil penelitian menunjukan : (1) Guru telah berusaha menggunakan multi metode dalam pembelajaran. Metode yang diterapkan dalam kegiatan pembelajaran Al-Qur’an di SDLB Siswa Budhi Gayungan antara lain metode drill, metode abjad jari dan metode resitasi. Keterbatasan guru yang ada menyebabkan jumlah waktu untuk mengajar menjadi kurang maksimal. (2) Evaluasi pada setiap akhir pembelajaran (ulangan harian), guru selalu mengoreksi pemahaman siswa terhadap pelajaran yang telah diberikan.Test/evaluasi formatif dilakukan setiap selesai pembelajaran dalam satu bab. Serta mengadakan Mid semester dan test semester. (3) Usaha-usaha yang dilakukan oleh guru agama Islam untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut dalam menyampaikan materi adalah dengan menggunakan metode yang bervariasi dan menggunakan bahasa isyarat, untuk mengajarkan dan mengenal huruf-huruf Al-Qur’an siswa harus memperhatikan guru, atau guru menggunakan metode membaca bibir dan guru agama bisa menggunakan sarana/fasilitas dengan lebih kreatif terutama dapat bekerja sama dengan guru-guru lain akan sangat membantu proses pembelajaran.rn
T-2013/PAI/055 | Perpustakaan A. Yani | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain