Artikel
Kresna Duta: Akar-akar Kekeran dalam Pertunjukan Wayang.
Kekerasan terjadi dalam kehidupan sehari-hari, tidak mengenal batas ruang usia, dan status social. Kekerasan dapat dilakukan, baik individu maupun kelompok. Kekerasan dapat terjadi legitimasi hokum atau politik; bahkan kekerasan dapat mengambil bentuk simbolis, baik secara structural maupun cultural. Pnelitian ini bertujuan untuk: 1) mendiskripsikan bentuk-bentuk kekerasan dalam kisah krena Duta yang digelar oleh KI NArtosabdo dan, 2) mencari akar-akar kekerasan yang dilakukan oleh tokoh-tokoh utama dalam kisah ini. Penelitian ini menggunakan metode hermeneutic, yaitu metode penafsiran sehingga terungkap akart-akar kekerasan dalam kisa kresna. Duta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga akar kekerasan dalam kisah ini, yaitu: hasrat untuk kekuasaan; hasrat untuk bersikap adil; dan hasrat untuk membalas budi. Selanjutnya, solusi untuk mengatasi kekerasan dicontohkan oleh sikap Kresna yaitu, memulai tindakan dengan dialog dan sikap demokratis dalam menghadapi konflik.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain