Artikel
KONVERSI DAN KERUKUNAN UMAT BERAGAMA: Kajian Makna bagi Pelaku dan Elite Agama-agama di Malang
Islam memberikan kebebasan kepada manusia untuk memilih agama sesuai dengan kehendak dan keyakinan masing-masing, sebagaimana dalam al-Qur’an, 2: 256. Bagi para pelaku, makna konversi agama sangat berkaitan dengan dimensi paling personal yang mereka rasakan, yakni: konversi agama bermakna berubah dari yang kurang baik ke arah yang lebih baik, berpindah agama, berubah dari pilihan yang kurang tepat kepada yang tepat, dan ketepatan dalam proses panjang mencari Tuhan. Bagi para elite agama, konversi agama merupakan salah satu dimensi kebebasan beragama, yang terkait erat dengan dimensi esoteris yang dialami dan dirasakan para pelaku. Di samping itu, motif praktis-pragmatis berupa perkawinan dan promosi jabatan juga tidak dapat dihindarkan dalam kasus konversi. Dalam konteks yang lebih luas, konversi bisa dimaknai sebagai salah satu pengaruh positif hubungan antaragama dalam konteks pluralitas, namun juga bisa menjadi pengaruh negatif ketika tidak didasari keyakinan yang kuat, namun didasarkan kepada kepentingan sesaat yang bersifat praktis dan pragmatis. Fenomena konversi agama bisa menjadi salah satu potensi destruktif bagi kerukunan umat beragama, karena di antara komunitas umat beragama memiliki ideologi triumphalistic.
Ana2015398 | J 2X6.7/1 Ana | Perpustakaan A. Yani | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain