Artikel
TEOLOGI KERUKUNAN BERAGAMA DALAM ISLAM (Studi Kasus Kerukunan Beragama di Indonesia)
AbstrakKeragaman kepenganutan agama dan budaya yang dimiliki Indonesia bisa menjadi bencana yang mengandung potensi konflik. Sebagai kenyataan sosial, pluralitas agama ini tak jarang menjadi problem, dimana agama di satu sisi dianggap sebagai hak pribadi yang otonom, namun di sisi lain hak ini memiliki implikasi sosial yang kompleks dalam kehidupan masyarakat. Masing-masing penganut agama meyakini bahwa ajaran dan nilai-nilai yang dianutnya (claim of truth) harus diwartakan dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa. Dalam konteks ini, agama seringkali menjadi potensi konflik dalam kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, yang menjadi problem paling besar dalam kehidupan beragama dewasa ini adalah “bagaimana teologi dari suatu agama mendefinisikan diri di tengah agama-agama lain. Tulisan ini ingin menggali basis kesadaran teologis dalam beragama yang salah satunya didasarkan atas prinsip toleransi (tasa>muh}). Toleransi dalam kehidupan keagamaan yang ditawarkan oleh Islam begitu sederhana dan rasional. Islam mewajibkan para pemeluknya membangun batas yang tegas dalam hal akidah dan kepercayaan, sambil tetap menjaga prinsip penghargaan atas keberadaan para pemeluk agama lain dan menjaga hak-hak mereka sebagai pribadi dan anggota masyarakat. Pembatasan yang tegas dalam hal akidah atau kepercayaan ini merupakan upaya Islam untuk menjaga para pemeluknya agar tidak terjebak pada sinkretisme.
Ana2015400 | J 2X6.7/1 Ana | Perpustakaan A. Yani | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain