Skripsi
Penerapan teknik konseling sebaya (Peer Counceling) dalam menangani masalah kesulitan beradaptasi di MA Salafiyah Syafi’iyah Seblak Jombang.
Latar belakang penelitian ini didasari oleh hasil observasi tentang menggunakan peran teman atau sahabat semaksimal mungkin dalam membantu siswa lain yang sedang mengalami masalah individu yakni siswa yang mempunyai masalah dalam beradaptasi, baik itu dalam lingkungan sekolah maupun mata pelajaran yang ada disekolah, yakni dengan menggunakan teknik konseling sebaya (Peer Counseling). Apalagi siswa yang tinggal di pondok pesantren, yang mana mereka tinggal terpisah dengan orang tua mereka dan hanya tinggal bersama teman-teman seperjuangan saja. Sehingga karena itu semua, banyak siswa yang mengalami kesulitan beradaptasi serta menyebabkan mereka tidak betah di podok dan pada kenaikan kelas banyak dari mereka yang pindah sekolah atau membuat kenakalan.rnPada penelitian ini penulis menggunakan penelitian kualitatif deskriptif dan menggunakan jenis penelitian studi kasus. Data-data tersebut penulis peroleh dari observasi, wawancara dan dokumentasi. Adapun teknik analisis data meliputi: reduksi data, penyajian data dan kesimpulan. Dalam penelitian ini yang diteliti hanya seorang siswa yang terlibat dalam masalah kesulitan beradaptasi dan 3 anak yang menjadi konselor sebaya, dalam penelitian ini tidak menggunakan sampel maupun populasi. Sedangkan informan penelitian ini adalah konselor (guru bimbingan konseling), konseli (seseorang yang membutuhkan bantuan), dan konselor sebaya (teman konseli yang bersedia menjadi tutor atau teman yang membantu dalam proses konseling sebaya).rnHasil penelitian ini di temukan bahwa (1) Berdasarkan identifikasi konseli banyak sekali ditemukan siswa yang mengalami kesulitan beradaptasi, baik itu dalam lingkungan sekolah ataupun pelajaran di MA Seblak (2) Penerapan teknik konseling sebaya ini memiliki beberapa tahap dalam proses pelaksanaannya. Pertama identifikasi konselor sebaya (seleksi konselor sebaya), kedua pelatihan. Ketiga Pelaksanaan & pengorganisasian konseling sebaya. Keempat Pengawasan (monitoring). Kelima Evaluasi.(3) Setelah dilakukan penelitian dapat dievaluasi pelaksanaan konseling sebaya sudah cukup efektif dan menunjukkan perubahan yang baik terhadap konselor sebaya dan konseli.(4) Penghambat dalam proses penerapan konseling sebaya, yakni waktu yang dibutuhkan sangat kurang, faktor pendukung, yang paling utama adalah minat dari siswa-siswa terutama konselor sebaya dan konseli.rn
T-2014/KI/040 | Perpustakaan A. Yani | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain