Artikel
Horison Pragmatic Pluralism sebagai Paradigma (berbahasa) Penumbuh Inklusivitas Beragama: Analisis Bahasa Keagamaan dalam Film Negeri Tanpa Telinga
Tulisan ini bertujuan untuk membuka pemahaman keagamaan agar tidak terpaku
pada keterpanaan tuturan, tapi mengajak untuk melihat substansi prilaku. Dalam
film Negeri Tanpa Telinga kita diarahkan menuju dekonstruksi kebahasaan yang
memaparkan tentang penggunaan bahasa agama sering kali hanya sebatas pencitraan yang menipu. Bahasa bukanlah cerminan sikap dimana bahasa tidak semata ditentukan oleh struktur bahasa secara gramatik. Pemahaman bahasa harus plural sehingga menggerakkan seseorang menuju horison pragmatik pluralism. Pandangan ini selanjutnya akan berimplikasi pada inklusi fitas seseorang dalam kehidupannya termasuk dalam hal beragama .
Har 20160182 | J 200 Har | Perpustakaan A. Yani | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain