Artikel
Pluralisme Islam analisis hermeneutika puisi Jalaludin Rumi
Pengkajian Islam dengan pendekatan sastra dan tasawuf kerap menjadi kontraversi. Kasus Jalaludi Rumi, berbagai tulisan, karya ilmiah yang mengkaji tentang Jalaludin Rumi sampai saat ini masih terus terjadi tapi hanya terfokus pada ‘mencari-cari’ kesalahan dan menyesatkan ajaran sufinya. Puisi Rumi selain berisi tentang cintanya dengan sang kekasihnya -Allah- juga mengajarkan tentang sikap hidup yang toleransi terhadap sesama manusia tanpa batas agama dan kepercayaan. Tulisan ini akan mengungkap pandangan tersebut dengan menjadikan puisi Rumi sebagai objek utama. Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian pustaka (library research) yang menjadikan teks atau dokumen sebagai objek kajian untuk mendalami tema dan atau kategori tertentu yang tertuang pada suatu teks, naskah atau narasi. Oleh karena itu pendekatan hermeneutik dalam studi ini dipandang relevan. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Rumi sedang tidak membenarkan semua agama. Ia hanya mengatakan bahwa di mana pun seseorang ada dan mencintai Tuhan dan patuh kepada-Nya maka ialah seorang muslim sejati. Muslim yang dimaksud Rumi adalah orang yang mencintai Allah dan mengesakan-Nya. Bukan muslim yang pada tahap pengakuan saja tetapi ia zalim dan durhaka kepada Allah dengan tidak menjalankan perintah Allah Swt.
Pen 20170384 | J 297.07 Pen | Perpustakaan A. Yani | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain