Artikel
Problem manajemen pembelajaran inovatif pada kelas unggulan di mtsn 1 model Mataram
Keberadaan kelas unggulan di madrasah telah menimbulkan pro dan kontra. Bagi yang pro menginginkan adanya penghargaan kepada siswa yang memiliki bakat dan kecerdasan dengan memberikan perlakuan berbeda dengan yang lain. Sementara kelompok yang kontra, menganggap kehadiran kelas unggulan telah melahirkan dikotomis perlakuan, yang berbeda dengan kelas non kelas unggulan. Seakan-seakan non kelas unggulan tidak memiliki potensi untuk berkembang.Terlepas dari pro dan kontra, keberadaan kelas unggulan merupakan suatu keniscayaan yang disadari atau tidak di satu sisi melahirkan sikap skeptis dan di sisi lain melahirkan sikap optimistis. Untuk itu, penelitian ini mengungkap problem manajemen pembelajaran inovatif dan upaya-upaya guru dalam mengatasi problem tersebut. Metode penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif deskriptif-fenomenalogi yakni berusaha mengungkap fenomena, rekayasa yang ada tanpa ada intervensi dari peneliti sendiri. Temuan penelitian menunjukkan bahwa problem yang terjadi lebih disebabkan faktor non teknis, mental anak belum stabil, rasa jenuh, sikap menyepelekan. Sedangkan problem manajemen pembelajaran inovatif, terjadi sebagai akibat tugas guru yang padat, komunikasi yang belum maksimal, persiapan yang masih kurang, implementasi serta evaluasi yang belum merata. Adapun upaya-upaya yang dilakukan guru seperti menata pola pembelajaran lebih terpadu, menyediakan konseling belajar, dan menerapkan model pembelajaran lebih variatif.
Pen 20170389 | J 297.07 Pen | Perpustakaan A. Yani | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain