Artikel
Representasi Kekerasan Simbolik terhadap Perempuan Betawi dalam Novel Kronik Betawi Karya Ratih Kumala
Artikel ini membahas tentang representasi kekerasan simbolik oleh Pierre Bourdieu terhadap kaum perempuan Betawi dalam novel Kronik Betawi karya Ratih Kumala. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif yang diambil dari kajian pustaka mengenai kekerasan simbolik terhadap kaum perempuan Betawi dalam novel Kronik Betawi. Kekerasan simbolik dalam novel ini terjadi karena adanya nilai-nilai tradisional Betawi dan religi yang cenderung patriaki yang memberikan pengaruh dalam menentukan peran dan posisi kaum perempuan Betawi dalam kehidupan sehari-hari yang bersifat termarginalisasi, subordinasi, sebagaimana karakter Juleha dalam novel tersebut. Sehingga kaum perempuan Betawi tidak dapat berkontribusi di ranah publik dengan leluasa karena adanya nilai-nilai adat dan religi. Namun, kaum perempuan Betawi dapat juga memberikan kontribusinya dalam proses rekontruksi identitas perempuan Betawi dalam nilai-nilai budaya dan agama di ranah publik sebagaimana yang diperankan Edah meskipun marginalisasi juga terjadi. Hal tersebut merupakan bentuk kontruksi identitas kaum perempuan Betawi sehingga kekerasan simbolik dapat terhindarkan. Peran perempuan Betawi dapat diperhitungkan dalam kemajuan bangsa dan negara.
Dia 20180184 | J 810 Dia | Perpustakaan A. Yani | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain