Skripsi
Makna Ulil Amri menurut pandangan Quraish Shihab dan Sayyid Quthb dalam surat an-nisa' ayat 59
Dalam penulisan skripsi ini, kami mempunyai sebuah latar belakang yang menjadi pondasi terselesaikan skripsi ini, adapun hal yang melatarbelakangi permasalahan ini adalah sebagaimana yang telah sering di dengar bahwa seorang pemimpin atau Ulil Amri itu adalah seorang yang sangat berwenang dalam sebuah organisasi maupun yang lainnya. Sebagai pedomannya adalah surat an-Nisa’ ayat 59, yang mereka sering memaknai atau menyampaikan sebuah ayat tersebut hanya sepotong saja, dan tidak pernah meluruskan atau mencermati ayat tersebut dengan seksama sepenuhnya sampai akhir ayat tersebut. rnAdapun penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Penafsiran Muhammad Quraish Shihab tentang Ulil Amri, bagaimana Penafsiran Sayyid Quthb tentang Ulil Amri, adakah letak persamaan dan perbedaan makna Ulil Amri menurut Quraish Shihab dan Sayyid Quthb. rnJenis penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari bahan-bahan tertulis. Teknik pengumpulan datanya menggunakan dokumentasi. rnHasil penelitian menunjukkan bahwa Penafsiran Muhammad Quraish Shihab tentang Ulil Amri adalah seseorang yang mempunyai wewenang untuk mengatur dirinya sendiri maupun orang lain, baik dalam sebuah organisasi maupun lembaga resmi yang sesuai dengan bidangnya masing-masing. Penafsiran Sayyid Quthb tentang Ulil Amri adalah seseorang muslim yang berasal dari golongan sendiri, yakni seorang yang selalu mempercayai Allah dan Rasul sebagai utusan Nya, dan berpegang teguh terhadap Al-Qur’an dan as-Sunnah Nya. Letak persamaan makna ulil Amri menurut kedua tokoh mufassir adalah sama-sama mempunyai makna berwenang atau berkuasa atas sesuatu hal, sama- sama mempunyai makna seorang yang seiman atau satu keyakinan dengan yang diperintah, sama-sama mempunyai makna tidak boleh menyimpang dari Syari’at Islam. Dan Perbedaan makna ulil Amri menurut kedua tokoh mufassir adalah bersifat umum dan khusus, berperilaku baik dan termasuk dari golongan sendiri, dijelaskan untuk berbuat taat ketika tidak menjadi kedurhakaan dan di tekankan yang sealiran dan tidak keluar dari aliran Golongan orang Islam.rn
U-2014/TH/012 | Perpustakaan A. Yani | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain