Artikel
Filsafat perennial dan masalah klaim kebenaran :
Dengan menggunakan pendekatan filosofis-perennis, penulis berupaya untuk mengkaji dasar-dasar teologis yang dibutuhkan dalam menghadapi tantangan nyata pluralisme agama. Secara teologis-filosofis, pilihan sikap eksklusif yang meyakini kebenaran agamaa-agama harus mengacu pada kebenaran agamanya. Sudah saatnya, penganut agama-agama lebih membuka diri untuk menerima paradigma pluralis. Paradigma pluralis meyakini kebenaran primordial sebagai kebenaran prennial yang telah diajarkan kepada setiap Nabi dan rasul, seperti dikatakan al Qur'an. Namun demikian para nabi dan rasul tidak membawa sistem hukum (syir'ah, syari'ah) ataupun cara hidup (minhaj, way of life) yang sama. Perbedaan segi ini, dalam pandangan al Qur'an justru merupakan dasar kenyataan pluralitas agama-agama yang menurut sudut pandang teologi Islam memang menjadi kehendak Allah.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain