Artikel
Dakwah kultural-birokrasi : studi analisis kognitif proses priyayi menjadi abangan /
Menjamurnya simbol-simbol keagamaan di lingkungan birokrasi merupakan fenomena pergeseran kultural. Kultur birokrasi yang semula bersifat feodalis dan dihegemoni oleh kelompok priyayi akhirnya berubah menjadi lebih Islami akibat proses santrinisasi terhadap para pejabat. Kebutuhan kepada agama semakin dirasakan oleh masyarakat birokrasi sejalan dengan terjadinya pergeseran nilai dalam masyarakat yang membuat chaos pada diri individu. Disamping itu, kerapnya simbol-simbol keagamaan di masyarakat mendorong para birokrat untuk melakukan identifikasi, sehingga perubahan priyayi menjadi santri tidak dapat terelakkan. Sasaran perubahan tersebut pertama-tama pada ranah kognitif yang pada gilirannya membentuk daya afeksi dan motorik para pegawai. Perubahan kognitif lebih banyak dipengaruhi oleh semaraknya ceramah agama.Secara kognitif keberagaman mereka itu masih dalam proses pembentukan. Oleh karena itu, kebijakan dan keteladanan dari pimpinan membantu memperkuat keagamaan mereka.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain