Artikel
Kritik hadith : studi historis metodologi kritik hadith pada zaman sahabat /
Hadith Nabi dibukukan secara resmi sekitar 90 tahun setelah Nabi wafat. Hal ini membuka peluang pemalsuan hadith, sehingga kritik dari para orientalis bermunculan disebabkan sisi pandang yang berbeda. Mengingat hadith erupakan sumber ajaran Islam setelah al Qur'an, maka validitas aau otentitasnya perlu diperhatikan dan dijaga dengan meneliti sanad dan matan hadith. Usaha ini sebenarnya sudah dilakukan para kritikus hadith sejak zaman Nabi, sahabat dan sekaraang ini. Khusus pada zaman sahabat, kritik sanad daan mtan telah dilakukan. Terhadap kritik sanad ketika Rasulullah masih hidup dilakukan dengan bertanya kepada Nabi langsung. Demikian juga pada masa khalifah Abu Bakar dan Umar bin Khatab. Dari sisi kegiatan kritik sacnad dan matan hadith dimulai, kritik sanad dilakukan terlebih dahulu sebelum penelitian matan, sebab tanpa sanad semua orang bisa mengklaim dirinya sebagai perawi hadith.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain