Artikel
Fazlur Rahman dan tafsir kontekstual
al Qur'an adlah kalamullah yang diturunkan dengan mengunakan bahasa langit, tentunya dengan substansi isi, makna dan bahasa yang bernilai tinggi sebagai medianya. Ia merupakan transformasi irodah Allah yang dikehendaki untuk dapat direalisasikan dalam kehidupan nyata umat manusia. Bahasa ilahi ini memerlukan tafsir, sedangakan penafsiran al Qur'an banyak mengalami dekadensi dan subyektifitas semu. Hal ini tidak akan terlepas dari konteks sosial dimana sang penafsir berada. Artinya lokalitas kawasan tetap menjadi yang dominant terhadap produk tafsir yang telah dihasilkan. Namun tidak jarang, para penafsir masih juga terjebak pada persoalan-persoalan yang meta-historis dan transendenisasi nilai-nilai al Qur'an.hety.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain