Artikel
Norma adekuat, antara teks wahyu dan diskursi budaya :
Terkadang masyarakat awam [kebanyakan] lebih normative [daripadamasyarakat agama yang berorientasi sangat tekstualis sekalipun] baik kesadaran normativitas itu yang didapatkan melalui dogma yang bersumber dari mitos ataupun dogma budaya, yang keduanya sama-sama diabsolutkan. Tidak ada sensitivitas immanent jika menjadikan budaya sekedar rekayasa melalui konstruksi sosial, demikian pula kebalikannya sakralitas normative yang ada di dalam kawasan tekstual wahyu akan menjadi tidak berguna ketika terjadi kesalahan pencitraan diri umat beragama sebab mereka hanya mendudukkan teks wahyu sebagai bahan perbincangan ubudiah dan privasi semata, parahnya hal tersebut manjadikan agama kemudian diletakkan sebagai solusi terakhir dalam kehidupan dan merupakan strata selanjutnya setelah norma masyarakat dan norma budaya. Agama tidak bisa memberikan asimilasi nilai dan solusi bagi masyarakat, agama dicitrakan sebagai penghambat kemajuan dan dinamisasi masyarakat, dan agama hanya sekedar tempat....yo.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain