Artikel
Pemahaman bahasa kias dalam puisi :
penggunaan bahasa kias menyebabkan multiinterpretasi makna, karena cara pengolahan dan pembayangan gagasan lebih memperhatikan potensialitas kata-kata yang dipindahkan dalam menggambarkan citraan dan gagasan baru. Oleh karena itu, penyair harus melakukan pemilahan jenis bahasa kias yang tepat, seperti metafora, sinekdok, personifikasi, metomini, hiperbola, perbandingan, perumpamaan epos, alegori dan ironi. Tulisan ini berusaha untuk menganalisis bagaimana berbagai model bahasa kias tersebut digunakan dalam puisi-puisi karya Chairil Anwar (Aku" dan "Kawanku dan Aku") dan Sapardi Djoko Dumono ("Berjalan di belakang Jenazah"). "
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain