Artikel
Perempuan dalam lintasan sejarah tasawuf :
Anggapan bahwa tasawuf adalah dunianya para lelaki barangkali tidak sepenuhnya salah, jika menilik lembaran demi lembaran yang tersajikan sekarang menguatkan hal yang demikian. Riwayat-riwayat yang tersampai, tertulis, juga karya-karya yang terbaca hatta dewasa ini merupakan sepenuhnya dunianya laki-laki. Nyaris tidak ada satupun karya sufisme yang dapat dikatakan sebagai warisan dari perempuan sufi, terkecuali kisah-kisah kesalehan dan kearifan yang dikisahkan oleh para laki-laki saleh [baca: para sufi]. Pertanyaan adalah apakah memang demikian kenyataannya dalam sejarah Islam, bahwa tidak ada perempuan yang menggeluti dunia tasawuf. Apakah memang dunia tasawuf sepenuhnya milik kaum laki-laki. Tulisan berikut ini akan mendeskripsikan kiprah perempuan dalam dunia tasawuf yang dimulai sejak masa awal Islam, masa abad pertengahan, pada masa perkembangan tarekat, hingga perkembangannya di Indonesia. Paparan dalam tulisan ini sekaligus menjawab pertanyaan tersebut di atas.ifa.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain