Artikel
Kesadaran yang bertentangan sebagai bentuk resolusi konflik dalam pendidikan : pengalaman pesantren persatuan Islam di masa orde baru /
Di tengah situasi pendidikan Oerde Baru yang serba sentralistik dan birokratik, konflik antara pemerintah dengan lembaga-lembaga pendidikan swasta sangat mungkin terjadi. Pada satu sisi, pemerintah Orde Baru secara hegemonik mengeluarkan kebijakan-kebijakan kependidikannya dalam rangka melanggengkan kekuasaannya, pada sisi yang lain, lembaga swasta pun berusaha mempertahankan kepartikelirannya sebagai identitas yang menjadi ciri khasnya. Dalam konteks ini, menarik untuk mengkaji bentuk resolusi konflik yang dilakukan oleh Pesantren Persatuan Islam di Masa Orde Baru. Dengan menggunakan kerangka konseptual hegemoni Gramscian, tulisan ini menemukan bahwa Pesantren Persatuan Islam di Masa Kepemimpinan KH. A. Latief Muchtar, M.A., meresponsi kebijakan pendidikan Orde Baru itu dengan jalan kontra hegemonik. Alasan utama mengapa kontra-hegemoni ini dilakukan adalah karena lembaga ini bermaksud mempertahankan ideologi Islam yang berdasarkan pada ajaran al Qur'an dan Sunnah...ifa.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain