Skripsi
Pertarungan antar kekuatan tradisional
Konflik adalah kesalah fahaman atau bedah ideologi akan melahirkan rnsuatu kesenjangan sosial yang terjadi pada kesenian tandhe’ bhini’, merupakan rnkesenian yang di dalam memenuhi kebutuhan hidup setiap masyarakat yang telah rnia ciptakan sendiri. Setiap masyarakat hidup tidak lepas dari tradisinya masing-rnmasing, yang dipandang sebagai karya para leluhur. walaupun tradisi tersebut rnberada dalam ancaman kyai hingga saat ini tetap eksis dilestarikan. Adapun yanag rningin dikaji dalam skripsi ini, ialah: (1) Bagaimana bentuk konflik antar rnkomunitas agamawan dan komunitas budaya lokal di Desa Kombang? (2) Apa rnyang melatarbelakangi terjadinya konflik antar komunitas agamawan dan rnkomunitas budaya lokal di desa Kombang? rn Untuk menjawab pertanyaan tersebut secara menyeluruh dan detail, rnpeneliti menggunakan pendekatan penelitian dengan metode kualitatif diskriftif rndan teori konflik Georg Simmel yang sesuai dengan permasalahan dalam rnpenelitian ini. Dengan metode dan teori ini akan mampu menjelaskan dan rnmencari data-data mengenai bertahannya pertarungan antar kekuatan tradisional, rnserta pandangan masyarakat terhadap tradisi tersebut. Dengan itu akan diketahui rnapakah benar-benar sesuai dengan fakta yang ada. Inilah yang menjadi topik rnpermasalahan dalam skripsi ini. rnDari hasil penelitian telah ditemukan; 1) Bentuk konflik karena adanya rnperasaan tidak senang, rasa benci dan dendam dari seseorang ataupun kelompok rnterhadap pihak lain. Pada konflik ini terjadi bentrokan-bentrokan argumen yang rnmengakibatkan hilangnya keharmunisan sosial dan lain sebagainya 2) Hal ini rndilatar belakangi Terjadinya konflik dalam setiap komunitas merupakan sesuatu rnhal yang tidak dapat dihindarkan. Hal ini terjadi karena di satu sisi dua komunitas rnyang terlibat dalam konflik karena ada perbedaan pandangan karakter, tujuan, visi, rnmaupun gaya yang berbeda beda. Dan masyarakat mengabaikan kyai di karenakan rnkyai memberi jastifikasi tentang keharaman dan larangan dengan cara memaksa rnuntuk meninggalkan tradisi seni tersebut, tentunya sebagai kyai harus bersifat rnhalus dan ramah untuk mengajak mendekatkan diri pada Allah melalui fatwa dan rndakwahnya supaya diberi kemudahan untuk menjauhi dari tradisi seni tandhe’ rnbhini’.
D-2013/SOS/035 | Perpustakaan A. Yani | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain