Skripsi
al 'Anashir al dakhiliyah fi qishah Su'aib fi al Qur'an al Karim: Tahlil adabi/ Anang Fatihul Huda; Asep Abbas Abdullah
ABSTRAKrn(Unsur-unsur Intrinsik dalam Kisah Syuaib di dalam Alquran ) rnSelain bahasanya yang indah, juga mengandung makna yang sangat dalam. Pedoman serta ajaran bagi seluruh alam. Ceritanya yang bagus dan begitu mengagumkan, menggambarkan arti kehidupan. Inilah yang menjadi pendorong penulis untuk membahas dan mendalami sepenggal kisah yang tercantum dalam Alquran yang menceritakan tentang sosok nabi yang di turun kan ALLAH di kota madyan yang bernama Syuaib. Rumusan masalah yang dikemukakan dalam skripsi ini meliputi dua hal, yaitu: rn1) Bagaimana kisah Syuaib dalam Alquran ?. rn2) Bagaimana unsur-unsur intrinsik dalam kisah Syuaib dalam Alquran ? rnMetaaodologi dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif, rnsedangkan Teori yang digunakan skripsi ini adalah teori strukturalisme, teori ini merupakan suatu teori dalam karya sastra yang unsur-unsurnya terangkai, tersusun, dan saling keterkaitan. Pendekatan intrinsik dipahami sebagai teori rnyang memahami karya sastra dari dalam karya sastra itu sendiri sebagai kualitas otonom yang meliputi : tema, penokohan, setting, plot, dan amanat. Pendekatan intrinsik inilah yang akan digunakan penulis untuk menganalisis kisah dalam skripsi ini. rnKisah syuaib menceritakan perjalanan beliau dalam berdakwa, rnmenyeruhkan kebenaran kepada ahli madyan untuk menyembah atau beribadah kepada Allah dan juga untuk mengajarkan keapada mereka cara berdagang yang baik dan benar supaya mereka tidak merugikan orang lain dan tidak membuat kerusakan di bumi. rnKesimpulan dari unsur intrinsik dari kisah syuaib adalah sebagai rnberikut; tema dari kisah tersebut adalah seruan syuaib untuk bertauhid dan mebenarkan timbangan mereka. Adapun tokoh utama dari kisah tersebut adalah Syuaib itu sendiri, sedangkan tokoh pembantunya ada enam, yaitu: penduduk madyan secara umum,orang-orang mukmin, orang-orang yang sombong, orang-orang yang kafir, orang-orang yang brbohong dan keluarga syuaib. rnSetting dalam kisah tersebut adalah di empat tempat, di kota madyan,aikah, di rumah-rumah kaum syuaib dan jalan-jalan tempat kaum syuaib duduk. sedangkan setting waktunya adalah di malam hari dan di waktu dhuhah. Alur dalam kisah tersebut adalah alur maju sebab peristiwanya berjalan secara teratur sampai akhir. Amanat dari kisah tersebut adalah bertaqwa kepada Allah, menjaga bumi agar tidak rusak, dan mebenarkan timbangan dan cara rnmenimbang supaya tidak merugikan oranga lain. rn
A-2013/BSA/089 | Perpustakaan A. Yani | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain