Skripsi
Penerapan full day school dalam meningkatkan kecerdasan rnspiritual di SMA Unggulan Amanatul Ummah Surabaya
Tujuan penelitian hendak mengetahui peningkatan kecerdasan spiritual siswa melalui penerapan full day school di SMA Unggulan Amanatul Ummah Surabaya. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif. Teknik yang dipakai dalam pengumpulan data penggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Dalam rnmelakukan observasi atau pengamatan di lapangan, penulis berperan sebagai pengamat. Sedangkan untuk teknik analisis, penulis menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif, yaitu berupa data-data yang tertulis atau lisan dari orang dan perilaku yang diamati sehingga dalam hal ini penulis berupaya menggambarkan secara menyeluruh tentang keadaan yang sebenarnya. Subjek penelitian ini adalah siswa SMA Unggulan Amanatul Ummah Surabaya. Cek keabsahan data dilakukan melalui perpanjangan pengamatan, ketekunan pengamatan dan triangulasi. Berdasarkan data yang diperoleh, menunjukkan bahwa penerapan full day rnschool dapat meningkatkan kecerdasan spiritual siswa di SMA Unggulan Amanatul Ummah Surabaya. Hal tersebut telah dikonsepkan melalui sebuah sistem pembelajaran yang dilaksanakan hampir sehari penuh dengan menerapkan dasar intregrated curriculum dan intregrated activity dan di aplikasikan dalam kurikulum yang mempunyai penambahan-penambahan materi pelajaran dan pembiasaan yakni pada program Muaddalah serta kegiatan intra dan ekstra. Kegiatan intra tersusun dalam jadwal pelajaran sekolah yang merupakan bagian dari kegiatan pembiasaan. Kegiatan pembiasaan ini merupakan proses pembentukan karakter, budi pekerti dan rnpenanaman/ pengalaman ajaran Islam yang dapat membangun atau meningkatkan kecerdasan spiritual siswa. Sedangkan kegiatan ekstra bertujuan agar selain siswa memiliki prestasi yang bersifat kognitif, mereka juga berprestasi dalam psikomotorik. rnDengan penerapan program tersebut membangun tingkat kecerdasan spiritual siswa yang tidak sama pada setiap tingkat kelasnya, dan cenderung meningkat dari kelas rendah ke kelas tinggi atau meningkat dari kelas X-XII. Hal itu dikarenakan adanya pembiasaan yang terlembagakan dan terinternalisasikan dengan lingkungan rnpendidikan yang religius.
T-2013/PAI/169 | Perpustakaan A. Yani | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain