Skripsi
Biografi dan pandangan masyarakat terhadap Kyai Moh. Tidjani Djauhari
Kiai Tidjani Djauhari lahir di Prenduan Sumenep pada tanggal 17 Zulkaidah 1365 H bertepatan dengan 23 Oktober 1945 M, beliau merupakan seorang pendidik, ulama dan pengasuh Pondok Pesantren Al-Amien Madura.rnSkripsi ini mengkaji biografi kiai Moh. Tidjani Djauhari dengan pendekatan historis-sosiologis. Data penelitian diperoleh melalui penelusuran dokumen terkait, baik yang beliau tulis sendiri maupun oleh orang lain, data tersebut diklarivikasi dan diperkuat dengan observasi dan wawancara. Selanjutnya data tersebut dianalisis dengan metode deskriptif analitis.rnPenelitian ini menyimpulkan bahwa kiai Tidjani Djauhari semasa kanak-kanak maupun remaja konsisten tidak pernah berubah, beliau adalah seorang anak yang mudah bergaul dengan siapapun, dan setamat dari SR kiai Tidjani Djauhari melanjutkan studinya di Pondok Pesantren Modern Gontor, kemudian tahun 1965, beliau melanjutkan S1 di Jami’iah Islamiyah Madinah dan pada tahun 1970, melanjutkan studi magisternya di King Abdul Aziz University Jeddah. rnKiai Tidjani Djauhari mencapai karir yang cemerlang di kisaran tahun 1974-1989 ketika beliau berkiprah di Rabithah ‘Alam Islami. Pada tahun 1989 pasca berperan di Rabithah ‘Alam Islami, beliau berkhidmah memimpin/mengasuh Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan. rnPada hari kamis dini hari, tanggal 15 Ramadhan H bertepatan dengan 27 September 2007 M, Madura kehilangan seorang suami, ayah dan guru, kiai Tidjani Djauhari meninggal dunia pada pukul 02.00 ketika beliau mengucapkan Lafadz Allah dan ketika itu juga beliau menghembuskan nafas terakhirnya. Kiai Tidjani Djauhari dimakamkan di samping Masjid Al-Amien.rnrnrnrnrnABSTRACTrnrnKiai Tidjani Djauhari born in Prenduan Sumenep on 17 Zulkaidah 1365 H coincide with the 23October 1945 AD, he was an educator, scholar and caregivers Al-Amien boarding school.rnThis thesis examines biography Moh Tidjani Djauhari with historical-sociological approach. Data were obtained through a search of relevant documents, both of which he wrote him self or by others, the data classrivication and strengthened by observation and interview. Furthermore, the data were analyzed with descriptive methods.rnThis study concludes that scholars kiai Tidjani Djauhari childhood and youth consistently has never changed, he is a child who is easy to get along with anyone, and After graduating from SR continued his studies at the Modern roommate boarding school, then in 1965, he went on S1 Jami'iah Islamiyah in Medina and in 1970, went on to study at the master's King Abdul Aziz University in Jeddah.rnKiai Tidjani Djauhari achieve a brilliant career in the range of 1974-1989 when he was active in the World League Islami. In the post-1989 role in World League Islami, he lead / nurture Al-Amien Prenduan boarding school.rnOn Thursday morning, the 15th of Ramadan H coincides with the 27 September 2007 M, Madura lost a husband, father and teachers, Tidjani Djauhari died in 0200 when he made Lafadz God and when it was also his last breath. Kiai Tidjani Djauhari buried next to Al-Amin Mosque.rn
A-2013/ SKI/047 | Perpustakaan A. Yani | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain