Skripsi
Analisis yuridis terhadap hak asuh anak dalam putusan NO.489/PDT.G/2011/PA.SBY tentang cerai gugat bersyarat
Skripsi ini adalah hasil penelitian tentang: “Analisis Yuridis Terhadap Hak Asuh Anak dalam Putusan No.489/Pdt.G/2011/PA.SBY tentang Cerai Gugat Bersyarat”. Sehingga dalam skripsi ini, mencoba menjawab pertanyaan tentang pertimbangan hakim terhadap hak asuh anak dalam putusan nomor: 489/Pdt.G/2011/PA.SBY tentang Cerai Gugat Bersyarat dan analisis yuridis terhadap hak asuh anak dalam putusan hakim nomor 489/Pdt.G/PA.SBY tentang Cerai Gugat Bersyarat.rn Penelitian ini menggunakan metode pendekatan yuridis normatif dengan menggunakan penelitian bersifat analisis deskriptif. Penelitian ini bertujuan umtuk mengetahui dasar pertimbangan hukum hakim dalam memutus perkara, dianalisis dengan menggunakan pola pikir yuridis-normatif terhadap penetapan hakim dalam putusan Pengadilan Agama No.489/Pdt.G/2011.rn Dalam hasil putusan hakim terhadap gugatan yang dilakukan istri sebagai Penggugat kepada suami sebagai Tergugat, Tergugat mengajukan persyaratan yakni anak dalam hak asuh Tergugat karena Penggugat yang meminta cerai. Dalam putusan No. 489/Pdt.G/2011/PA.SBY ini, Majelis Hakim mengabulkan syarat yang diajukan Tergugat, sementara usia kedua anak baru 11 tahun dan 8 tahun, dengan alasan dalam acara persidangan memakai gugatan rekonvensi (gugat balik) yakni seorang Tergugat (suami) yang digugat oleh Penggugat (istri). Penggugat (istri) menyetujui syarat yang diajukan Tergugat (suami), gugatan rekonvensi sendiri diajukan bersama-sama dengan jawaban. Dalam tinjauan Yuridis hakim memberi putusan hak asuh anak diberikan kepada suami meskipun bertentangan dengan Pasal 105 KHI yang menyebutkan bahwa anak belum mumayiz adalah hak ibunya. Hal ini diputuskan oleh hakim dikarenakan pihak istri tidak keberatan anaknya diasuh oleh suaminya.rnrn Apapun alasan perceraian diantara mereka merupakan petaka bagi anak. Di saat itu anak tidak lagi dapat merasakan kasih sayang sekaligus dari kedua orang tuanya. Padahal merasakan kasih sayang sekaligus dari kedua orang tua merupakan unsur penting bagi pertumbuhan mental seorang anak. Pecahnya rumah tangga kedua orangtua, tidak jarang membawa kepada terlantarnya pengasuhan anak. Itulah sebabnya perceraian sedapat mungkin harus dihindarkan. Apalagi masa sekarang banyak orang tua yang menelantarkan anaknya dan sibuk dengan pekerjaannya, sehingga melupakan kewajibannya sebagai orang tua untuk merawat anaknya. rn
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain