Artikel
Islam dan akulturasi budaya lokal di Aceh(Studi terhadap ritual rah ulei dikuburan dalam masyarakat pidie Aceh)
Masyarakat Aceh terkenal dengan ketaatannya terhadap agama dan sangat menjunjung tinggi budaya serta adat-istiadatnya. Sebelum Islam datang ke Aceh, pengaruh Hindu dan Budha sudah mengakar dalam tradisi dan kepercayaan masyarakat Aceh. Oleh karena itu, walaupun Islam sudah berkembang dan maju di Aceh, terdapat beberapa budaya dan kepercayaan tradasional yang masih dilestarikan oleh masyarakat Aceh. Hal ini sangat terkait dengan ajaran Ahl al-Sunnah wa al-Jama’ah yang merupakan satu-satunya mazhab teologi masyarakat Aceh. Keberadaan budaya tersebut menyebabkan Islam sebagai pendatang baru harus bisa selaras dengan budaya yang telah ada sebelumnya. Akibatnya terjadilah proses pengaruh mempengaruhi, sehingga terbentuklah Islam tradisional, yaitu Islam yang sudah berakulturasi dengan budaya dan kepercayaan sebelumnya. Salah satu budaya dimaksud adalah ritual rah ulei di kuburan Ulama. Penelitian ini bertujuan mengkaji akulturasi budaya lokal dalam pandangan Islam, khususnya budaya rah ulei di kuburan ulama. Data-data untuk tulisan ini diperoleh melalui wawancara dan pengamatan. Data tersebut kemudian dianalisis dengan metode analisis deskriptif. Hasil kajian menunjukkan bahwa terdapat beberapa tradisi dan kebudayaan Aceh yang berakulturasi dengan budaya asing, seperti ritual rah ulei. Sementara menurut perspektif Islam, melakukan pemujaan terhadap ahli kubur dan memohon kepada roh ahli kubur merupakan perkara yang melanggar dengan akidah Islam.
Isl 20160436 | J 297.05 Isl | Perpustakaan A. Yani | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain