Artikel
Strategi Pengembangan Perpustakaan Perguruan Tinggi dalam memenuhi di era digital
Munculnya gelombang spiritual seekers bisa dijadikan sebagai penanda akan hadirnya budaya baru yang dikenal dengan istilah budaya media (media culture). Di zaman tersebut orang berusaha memenuhi kebutuhan material maupun spiritualnya dengan menggunakan teknologi media, bahkan media sosial bisa dijadikan tempat ibadah baru bagi ummat beragama, mereka berdiskusi, bahkan bertafakkur dalam ruang maya yang artifisial. Pada saat itulah sumber informasi menjadi sangat penting maknanya dalam pemenuhan spiritual manusia. Lembaga perpustakaan sebagai salah satu pusat informasi, menjadi sangat urgen untuk dikembangkan dan diperbaharui dalam menghadapi fenomena tersebut. Membangun gedung bertingkat untuk membangun sebuah perpustakaan memang penting, namun membangun sistem informasi yang di dapat dari perpustakaan jauh lebih penting. Data dan informasi dalam era digital lebih mengutamakan soft data dibandingkan dengan data material berupa buku cetak maupun jurnal-jurnal penelitian yang tercetak di lembaran kertas. Maka kiranya sudah mendesak untuk dikembangkan perpustakaan digital di setiap perguruan tinggi, karena perguruan tinggi sampai saat ini masih dianggap sebagai pusat pengetahuan dan informasi, termasuk juga informasi religius.
Lib 2017040 | J 020 Lib | Perpustakaan A. Yani | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain